Minggu, 10 Mei 2015

10 Mei 2015

So, today I'm turning 22
I thank Allah for the 22 years of my life, for all the experience, for all the chances (last year I promised myself that I won't waste any chance, I should try something new so later I have no regret for not doing it),  for the good and the bad things happened, and for the beloved family and friends He gives me. Thank you for waking me up today, to see the best gift ever, that is spend the 24 hours with my family. Because I'm not sure next year I can have them surround me on my birthday.

Actually today is just like any other day. I feel like I'm not ready yet to be 22. I keep thinking what should I do next? I think by turning 22 I should make a big plan for the year ahead. I should be more mature, and be wiser, and be a better ME. But I keep thinking, "Can I?"

P.S : my dearest Yonanda, Andi, Rifki, Alif, Dhimas, Yanar I still feel sorry for the "Solaria tragedy" 2 years ago, you are always bring that topic again on my birthday. You all do know how to make me feel sorry on my birthday. Thank you for being my friends, and let's keep it like this! xoxo

Sabtu, 09 Mei 2015

Terima kasih ranu kumbolo nya guys

Karena yang pertama selalu berkesan lebih. Lebih dingin, lebih susah, lebih capek, lebih akrab, lebih bagus, dan lebih berkesan.

Ditulis sewaktu acara icv KPP Pratama Malang Utara, camping di Coban Talun.

Rabu, 06 Mei 2015

To All the Boys I've Loved Before

Bukaaaaan, ini bukan postingan buat orang-orang yang pernah saya suka. Haha bukaaan. Ini judul novel yang ditulis Jenny Han. Awalnya tau buku ini dari Najong yang upload di instagram dan Vanny yang update di path. Penasaran kan, aku ikut baca juga.



Inti ceritanya, Lara Jean, tokoh utama di novel ini selalu nulis surat buat orang-orang yang pernah dia suka. Tapi nulis suratnya waktu dia mau mengakhiri perasaannya. Dan suratnya cuma disimpan sendiri, di kotak pemberian ibunya. Konfliknya muncul ketika surat-surat yang disimpannya sendiri itu hilang semua. Dikirim ke nama yang tertulis di surat itu.
Yak, itu sekilas perkenalan novelnya. Maafkan saya ga pintar ngerangkum -_- Baca sendiri aja ya haha bagus sih menurut saya. Ya, karena dasarnya saya memang suka novel-novel teenlit haha. Selain itu, bahasa inggris yang digunakan di novel ini cukup mudah dimengerti untuk beginner seperti saya haha.

Oiya ada satu lagi alasan kenapa saya suka novel itu. Sama seperti Lara Jean, saya juga terbiasa menulis untuk orang-orang yang saya suka. Tapi tidak pernah saya kirimkan. Iya lah, jaman dulu nulisnya di buku diary. Baru semenjak kuliah nulis di private blog haha. Entahlah, saya suka hal-hal klasik, saya suka menulis diary. Tapi masalah saya dari kecil sampe sekarang, saya ga berani menunjukkan perasaan saya yang sebenarnya. Klasik juga, saya terlalu pemalu. *tolong jangan muntah* Ketika baca novel itu, saya sambil membayangkan menjadi Lara Jean, bagaimana jika buku diary saya dibaca orang yang pernah saya sukai, atau jika private blog saya ketahuan siapapun, ugh membayangkannya saja saya pusing. Sepertinya buruk. Cukup saya saja yang mengetahuinya.

Terakhir ada beberapa kalimat yang mengena di saya,

"What are you so scared of?" "I'm not scared of anything." "The hell you're not! You'd rather make up a fantasy version of somebody in your head than be with a real person."

When someone's been gone a long time, at first you save up all the things you want to tell them. You try to keep track of everything in your head. But it's like trying yo hold on to a fistful of sand: all the little bits slip out of your hands, and then you're just clutching air and grit. That's why you can't save it all up like that. Because by the time you finally see each other, you're catching up only on the big things, because it's too much bother to tell about the little things. But the little things are what make up life.
 Jadi begitulah, saya tetap menyimpan tulisan-tulisan untuk orang yang pernah sukai. Hanya untuk pengingat orang itu pernah berarti untuk saya.

Jumat, 01 Mei 2015

.

Saya rasa setiap orang pernah. Merasa semua hal yang terjadi sepanjang hari adalah salah. Merasa semua orang yang ditemuinya hari itu adalah salah.

Tidak, saya tidak menyalahkan apapun dan siapapun. Hanya butuh waktu dan ruang untuk sendiri.

Maaf yang ketemu saya hari ini. Saya nya ngeselin. Paling pinter dalam hal ngediemin orang. Paling pinter bikin orang ngerasa bersalah. Maaf.

Lagi pengen sendiri. Maaf ya yang sms, ngechat lewat whatssap sama line, mention di twitter, komen di line, instagram, dan path, masih didiemin semua. Lagi bosan ngetik hp.